• Belajar Aktif (Active Learning)

    Beberapa kutipan definisi ini menawarkan beberapa gambaran apa yang dipikirkan orang mengenai belajar aktif.
    1. Glasgow 1996 (Doing Science)
    Pembelajar aktif berusaha sungguh sungguh untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar pada belajarnya sendiri. Mereka mengambil peran yang lebih dinamis dalam menentukan bagaimana dan apa yang mereka akan ketahui, apa yang seharusnya mereka bisa lakukan, dan bagaimana mereka akan melakukannya.Peran mereka berkembang lebih jauh ke pengelolaan pendidikan diri, dan memotivasi diri menjadi kekuatan lebih besar di belakang belajar.
    2. Modell and Michael 1993 (Promoting Active Learning in Life Science Classrooms)
    Kita mendefinisikan lingkungan belajar aktif adalan suatu lingkungan di mana siswa didorong secara individual untuk terlibat di dalam proses membangun model mental mereka sendiri dari informasi yang mereka peroleh.Sebagai tambahan, sebagai bagian dari prosesbelajar aktif, siswa harus selalu mentes validitas dari model yang sedang dibangun.
    3. UC Davis TAC Handbook:
    Belajar aktif adalah suatu pendekatan belajar yang melibatkan siswa sebagai “gurunya sendiri” . Perlu diingat siswa aktif adalah pendekatan, bukan metode.

    Apa itu Pendekatan Belajar Aktif ?
    Belajar Aktif adalah cara pandang yang menganggap belajar sebagai kegiatan membangun makna/pengertian terhadap pengalaman dan informasi, yang dilakukan oleh si pembelajar, bukan oleh si pengajar, serta menganggap mengajar sebagai kegiatan menciptakan suasana yang mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab belajar si pembelajar sehingga berkeinginan terus untuk belajar selama hidupnya dan tidak tergantung pada guru/orang lain bila mereka mempelajari hal-hal baru.
    Pandangan guru seharusnya;Mengangap guru lebih sebagai tukang kebun yang merawat dan memelihara tanaman dari pada sebagai penuang air yang menuangkan air ke dalam gelas kosong.Menganggap siswa lebih sebagai tanaman yang memiliki kemampuan untuk tumbuh sendiri dari pada sebagai gelas kosong yang hanya dapat penuh bila ada yang mengisi.

    Mengapa Perlu Belajar Aktif ?
    Paling sedikit ada tiga alasan mengapa belajar aktif perlu diterapkan:
    1. Karakteristik Siswa.
    · Rasa ingin tahu yang merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap kritis
    · Imajinasi yang merupakan modal berfikir dan berperilaku kreatif
    2. Hakikat belajar
    Belajar adalah proses menemukan dan membangun makna/pengertian oleh si pembelajar terhadap informasi dan pengalaman yang disaring melalui persepsi, pikiran, dan perasaan si pembelajar. Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Pengetahuan dibangun sendiri oleh si pembelajar.
    3. Karakteristik lulusan yang dikehendaki.
    Agar mampu bertahan dan berhasil dalam hidup, lulusan yang diinginkan adalah generasi yang:
    · Peka (berarti berpikir tajam, kritis, dan tanggap terhadap pikiran dan perasaan orang lain)
    · Mandiri (berarti berani dan mampu bertindak tanpa selalu tergantung pada orang lain), dan
    · Bertanggung jawab berarti siap menerima akibat dari keputusan dan tindakan yang diambil.

    Bagaimana Suasana Belajar Aktif ?
    Suasana belajar aktif adalah suasana belajar mengajar yang membuat siswa melakukan:
    1. Pengalaman
    Anak akan belajar banyak melalui berbuat. Pengalaman langsung mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya melalui mendengarkan.
    Mengenal benda terapung dan tenggelam akan lebih mantap bila mencoba sendiri secara langsung daripada hanya mendengarkan penjelasan guru. Demikian pula untuk hal lainnya.
    2. Interaksi
    Belajar akan terjadi dan meningkat kualitasnya bila terjadi suasana interaksi dengan orang lain. Interaksi dapat berupa diskusi, saling bertanya dan mempertanyakan, saling menjelaskan, dll. Pada saat orang lain mempertanyakan pendapat kita atau apa yang kita kerjakan maka kita terpacu untuk berpikir menguraikan lebih jelas lagi sehingga kualitas pendapat itu lebih baik.
    3. Komunikasi
    Pengungkapan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tulisan, merupakan kebutuhan setiap manusia dalam rangka mengungkapkan dirinyauntuk mencapai kepuasan. Pengungkapan pikiran, baik dalam rangka mengemukakan gagasan sendiri atau menilai gagasan orang lain, akan memantapkan pemahaman seseorang tentang apa yang sedang dipikirkan atau dipelajari.
    4. Refleksi
    Bila seseorang mengungkapkan gagasannya kepada orang lain dan mendapat tanggapan maka orang itu akan merenungkan kembali (refleksi) gagasannya, kemudian melakukan perbaikan sehingga memiliki gagasan yang lebih mantap. Refleksi dapat terjadi sebagai akibat dari interaksi dan komunikasi. Umpan balik dari guru atau siswa lain terhadap kerja seorang siswa, yang berupa pertamyaan menantang (membua siswa berpikir) dapat merupakan pemicu bagi siswa untuk melakukan refleksi tentang apa yang sedang dipikirkan atau dipelajar

    Metode belajar aktif atau sekarang lumrah disebut sebagai metode PAKEM (pembelajaran kreatif, aktif dan menyenangkan) saat ini mulai dirasakan pentingnya dikalangan praktisi pendidik. Dikarenakan metode ini agaknya menjadi jawaban bagi suasana kelas yang kaku, membosankan, menakutkan, menjadi beban dan tidak membuat betah dan tidak menumbuhkan perasaan senang belajar bagi anak didik. Alih-alih membuat anak mau menjadi pembelajar sepanjang hayat yang terjadi malah kelas dan sekolah menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.
    Cara belajar siswa aktif adalah merupakan tantangan selanjutnya bagi para pendidik. Sebab ruh dari KTSP yang diberlakukan sekarang ini adalah pembelajaran aktif. Dalam pembelajaran aktif baik guru dan siswa sama-sama menjadi mengambil peran yang penting.

    Guru sebagai pihak yang;
    · merencanakan dan mendesain tahap skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas.
    · membuat strategi pembelajaran apa yang ingin dipakai (strategi yang umum dipakai adalah belajar dengan bekerja sama)
    · membayangkan interaksi apa yang mungkin akan terjadi antara guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.
    · Mencari keunikan siswa, dalam hal ini berusaha mencari sisi cerdas dan modalitas belajar siswa dengan demikian sisi kuat dan sisi lemah siswa menjadi perhatian yang setara dan seimbang
    · Menilai siswa dengan cara yang tranparan dan adil dan harus merupakan penilaian kinerja serta proses dalam bentuk kognitif, afektif, dan skill (biasa disebut psikomotorik)
    · Melakukan macam-macam penilaian misalnya tes tertulis, performa (penampilan saat presentasi, debat dll) dan penugasan atau proyek
    · Membuat portfolio pekerjaan siswa.

    Siswa menjadi pihak yang;
    · menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir
    · melakukan riset sederhana
    · mempelajari ide-ide serta konsep-konsep baru dan menantang.
    · memecahkan masalah (problem solving),
    · belajar mengatur waktu dengan baik,
    · melakukan kegiatan pembelajaran secara sendiri atau berkelompok (belajar menerima pendapat orang lain, siswa belajar menjadi team player)
    · mengaplikasikan hasil pembelajaran lewat tindakan atau action.
    · Melakukan interaksi sosial (melakukan wawancara, survey, terjun ke lapangan, mendengarkan guest speaker)
    · Banyak kegiatan yang dilakukan dengan berkelompok.

0 Komentar:

Posting Komentar

Cara Pemesanan dan info untuk Coklat kiloan di Istana Coklat Bandung,
bisa hubungi via :
BBM : 2A9E3BCE
Call: 022-91191880 (Tidak Melayani sms)
Sms : 085624199863 (tidak melayani Telp)
WA : 085624199863
Makasih