• Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)

    Kemampuan matematika yang harus dimiliki siswa yaitu kemampuan pemahaman, penalaran, komunikasi, pemecahan masalah dan koneksi antar pokok bahasan, sehingga siswa dapat menggunakan matematika secara maksimal.
    Salah satu kemampuan dasar dalam matematika yang penting untuk dimiliki siswa adalah kemampuan pemecahan masalah. Dalam proses pembelajaran dan penyelesaian pemecahan masalah, siswa diharapkan mampu menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada penyelesaian masalah yang dihadapinya. Dengan demikian, pemecahan masalah disajikan fokus dalam pembelajaran matematika.
    Menurut Cooney (Gani, 2004:22), “Pemecahan masalah sebagai proses menerima masalah dan berusaha untuk memecahkan masalah tersebut. Pemecahan masalah merupakan inti dalam pemebelajaran matematika khususnya pada motivasi siswa.”
    Proses pemecahan masalah menurut Polya (Siswanto, 2005:13), “Dibangun berdasarkan empat langkah proses pemecahan, yaitu (a) Memahami masalah, dapat melihat secara jelas apa yang terkandung dalam masalah tersebut; (b) Menyusun rencana, dapat melihat pariasi hubungan bagian-bagian yang ada, apa yang tidak dipahami dari keadaan data, kemudian ide apa yang selayaknya menuju jawaban; (c) melakukan rencana; dan (d) Melihat seluruh jawaban, mereview dan mendiskusikan langkah-langkah yang ada.”
    Proses berfikir dalam pemecahan masalah memerlukan kemampuan intelektual yang cukup tinggi, yaitu kemampuan untuk mengolah dan mengorganisasikan data yang didapat sehingga merupakan bagian dari pemecahan masalah yang efektif. Kemampuan pemecahan masalah akan menuntut siswa untuk berfikir kritis, logis, dan kreatif yang merupakan tujuan pembelajaran matematika.
    Dalam berlangsungnya proses pembelajaran yang lebih melibatkan siswa, maka seorang pendidik harus bisa memilih strategi pembelajaran yang tepat. Sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa dalam proses pembelajaran di kelas dan meningkatkan pola fikir siswa dalam pemecahkan masalah, terutama dalam proses belajar matematika. Karena, dalam belajar matematika itu tidak hanya cukup mendengarkan dan membaca saja, tetapi dalam belajar matematika siswa harus mampu memahami materi yang sedang disampaikan, mampu memahami hubungan antara bagian-bagian matematika, mampu menganalisis dan menarik kesimpulan, serta memiliki sikap dan kebiasaan berfikir logis, kritis dan sistematis, bekerja cermat, tekun dan bertanggung jawab dalam pemecahan masalah.
    Dalam proses belajar mengajar, pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangatlah penting. Strategi pembelajaran berpengaruh terhadap mudah atau tidaknya siswa dalam menerima informasi yang tertuang dalam pembelajaran karena hakikat pembelajaran adalah komunikasi dan penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Strategi pembelajaran yang tepat dan menarik perhatian akan membawa siswa dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan dan memudahkan siswa menyerap dengan baik materi yang diajarkan, serta meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa adalah melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving (CPS).
    Creative Problem Solving (CPS) adalah pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan (Pepkin, 2004:1).
    Dalam pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) ini siswa dituntut aktif sehingga pada proses pembelajaran siswa mampu mengeluarkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki untuk memecahakan masalah yang belum mereka temukan. Adapun proses dari pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving (Pepkin, 2004: 2), terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
    1.Klarifikasi masalah,
    yang meliputi pemberian penjelasan kepada siswa mengenai sistem persamaan linear dua variabel, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian untuk mengetahui sistem persamaan linear dua variabel tersebut.
    2.Pengungkapan pendapat,
    pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang penyelesaian masalah mengenai sistem persamaan linear dua variabel.
    3.Evaluasi dan pemilihan,
    pada tahap ini setiap kelompok mendiskusikan pendapat-pendapat atau strategi-strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah mengenai sistem persamaan linear dua variabel, kemudian dari setiap perwakilan kelompok menjelaskan hasil diskusinya sebagai evaluasi.
    4.Implementasi,
    pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah mengenai sistem persamaan linear dua variabel, kemudian menerapkannya sampai menemukan penyelesaian dari masalah tersebut menjadi hal yang mudah dan mampu memecahkan masalah.
    Dengan membiasakan siswa menggunakan langkah-langkah yang kreatif dalam memecahkan masalah, diharapkan dapat membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam mempelajari matematika.
    Aktivitas siswa selama proses pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) berlangsung tidak hanya mendengarkan dan mencatat saja. Tetapi, siswa juga dituntut untuk belajar bertanya pada teman saat diskusi, berani mengemukakan pendapat, dan aktivitas lainnya baik secara mental, fisik, dan sosial. Sehingga siswa dapat menggunakan berbagai cara sesuai dengan daya kreatif mereka untuk memecahkan masalah tersebut, dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika secara optimal.
    Pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving merupakan variasi pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

    Sumber : Pepkin K.L. 2004. Creative Problem Solving In Math. Tersedia di: http://www.uh.edu/hti/cu/2004/v02/04.htm

0 Komentar:

Posting Komentar

Cara Pemesanan dan info untuk Coklat kiloan di Istana Coklat Bandung,
bisa hubungi via :
BBM : 2A9E3BCE
Call: 022-91191880 (Tidak Melayani sms)
Sms : 085624199863 (tidak melayani Telp)
WA : 085624199863
Makasih