Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Creative Problem Solving (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas VIII-C SMP Triyasa Ujungberung Bandung)
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sekarang ini telah memberikan dampak positif dalam semua aspek kehidupan manusia termasuk juga aspek pendidikan. Dimana pendidikan merupakan masalah yang menarik untuk dibahas, karena melalui usaha pendidikan diharapkan tujuan pendidikan akan dapat tercapai.
Untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi informasi tersebut dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetensi secara global. Sehingga diperlukan keterampilan yang tinggi, pemikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemauan kerja yang efektif. Cara berpikir seperti itu dapat dikembangkan melalui pendidikan matematika, karena matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan yang lain, khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan, karena dalam pelaksanaannya pelajaran matematika diberikan disemua jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Matematika juga merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas dibandingkan dengan disiplin ilmu lain. Karena itu kegiatan pembelajaran matematika seyogyanya tidak disamakan dengan ilmu lain. Selain itu juga, kemampuan yang dimiliki peserta didik berbeda-beda, maka kegiatan pembelajaran matematika haruslah diatur dan sekaligus memperhatikan kemampuan siswa.
Disini siswa dituntut untuk mengasah kemampuan pemecahan masalah terutama dalam pembelajaran matematika. Hudoyo (Sukasno, 2002 : 15) mengemukakan bahwa, “Pemecahan masalah merupakan suatu hal yang esensial di dalam pengajaran matematika, salah satu sebabnya adalah agar siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan, kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti hasilnya.”
Oleh karena itu, kemampuan pemecahan masalah siswa sangat penting dimiliki oleh setiap individu, seperti yang di kemukakan oleh Branca (Fitriani, 2006 : 17), “Kemampuan penyelesaian masalah merupakan tujuan umum pengajaran matematika, bahkan sebagai jantungnya matematika, penyelesaian masalah meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan proses inti dan utama dalam kurikulum matematika, dan penyelesaian matematika merupakan dasar dalam belajar matematika.”
Terdapat beberapa hal yang menjadi alasan pentingnya pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika, diantaranya adalah masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika, terutama dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika. Akibatnya tingkat penguasaan atau hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Seperti dari hasil penelitian Wahyudin (1999: 271) yang mengungkapkan bahwa, “Tingkat penguasaan atau hasil belajar terhadap matematika cenderung rendah.”
Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya hal seperti itu. Diantaranya yaitu, penyampaian materi yang kurang sesuai, kemampuan atau kompetensi siswa yang kurang baik, strategi atau pendekatan pembelajaran yang kurang sesuai juga, yang menjadikan matematika sebagai mata pelajaran yang menakutkan bagi sebagian siswa. Sehingga mereka sulit untuk memahami dan terkadang malas untuk mempelajarinya. Namun demikian Ruseffendi (1991: 8) mengemukakan bahwa, “Siswa sebagai individu yang potensial tidak dapat berkembang banyak tanpa bantuan guru. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan.”
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru memiliki peran utama sebagai seorang pendidik. Oleh karena itu, guru harus bisa mendidik siswa dan memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan kedisiplinan, prestasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Salah satunya dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving (CPS).
Creative Problem Solving (CPS) merupakan suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan ketrampilan (Pepkin, 2004:1). Dengan model ini diharapkan ketika peserta didik dihadapkan dengan suatu masalah, mereka dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Hal tersebut dapat dilakukan tidak hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, akan tetapi keterampilan memecahkan masalah juga dapat memperluas proses berpikir.
Pendekatan Creative Problem Solving merupakan salah satu metode alternatif yang dapat digunakan. Terutama dalam melatih kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika dan meningkatkan kedisiplinan serta prestasi belajar siswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk menerapkan pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving dalam pembelajaran matematika dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Penulis akan mencoba penelitian di sebuah sekolah yaitu di SMP Triyasa Ujungberung Bandung dengan mengambil materi Bangun Ruang Sisi Lengkung.
Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul: MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas VIII-C SMP Triyasa Ujungberung Bandung).
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.Bagaimana proses pembelajaran matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving?
2.Bagaimana kualitas kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving pada setiap siklus?
3.Bagaimana kualitas kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving pada seluruh siklus?
4.Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran matematika melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1.Untuk menelaah bagaimana proses pembelajaran matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving.
2.Untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving pada setiap siklus.
3.Untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving pada seluruh siklus.
4.Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran matematika melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving.
D.Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat, terutama :
1.Siswa
Melalui metode pembelajaran Creative Problem Solving diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan dapat menumbuhkan sikap serta berfikir kritis, sistematis, logis dan kreatif.
2.Guru matematika
Pembelajaran Creative Problem Solving dapat dijadikan sebagai alternatif strategi pembelajaran dalam mengajarkan proses pemecahan masalah matematika.
3.Peneliti
Sebagai upaya untuk mengembangkan proses pembelajaran matematika dan dapat dijadikan ide dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar matematika.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sekarang ini telah memberikan dampak positif dalam semua aspek kehidupan manusia termasuk juga aspek pendidikan. Dimana pendidikan merupakan masalah yang menarik untuk dibahas, karena melalui usaha pendidikan diharapkan tujuan pendidikan akan dapat tercapai.
Untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi informasi tersebut dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetensi secara global. Sehingga diperlukan keterampilan yang tinggi, pemikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemauan kerja yang efektif. Cara berpikir seperti itu dapat dikembangkan melalui pendidikan matematika, karena matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan yang lain, khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan, karena dalam pelaksanaannya pelajaran matematika diberikan disemua jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Matematika juga merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas dibandingkan dengan disiplin ilmu lain. Karena itu kegiatan pembelajaran matematika seyogyanya tidak disamakan dengan ilmu lain. Selain itu juga, kemampuan yang dimiliki peserta didik berbeda-beda, maka kegiatan pembelajaran matematika haruslah diatur dan sekaligus memperhatikan kemampuan siswa.
Disini siswa dituntut untuk mengasah kemampuan pemecahan masalah terutama dalam pembelajaran matematika. Hudoyo (Sukasno, 2002 : 15) mengemukakan bahwa, “Pemecahan masalah merupakan suatu hal yang esensial di dalam pengajaran matematika, salah satu sebabnya adalah agar siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan, kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti hasilnya.”
Oleh karena itu, kemampuan pemecahan masalah siswa sangat penting dimiliki oleh setiap individu, seperti yang di kemukakan oleh Branca (Fitriani, 2006 : 17), “Kemampuan penyelesaian masalah merupakan tujuan umum pengajaran matematika, bahkan sebagai jantungnya matematika, penyelesaian masalah meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan proses inti dan utama dalam kurikulum matematika, dan penyelesaian matematika merupakan dasar dalam belajar matematika.”
Terdapat beberapa hal yang menjadi alasan pentingnya pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika, diantaranya adalah masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika, terutama dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika. Akibatnya tingkat penguasaan atau hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Seperti dari hasil penelitian Wahyudin (1999: 271) yang mengungkapkan bahwa, “Tingkat penguasaan atau hasil belajar terhadap matematika cenderung rendah.”
Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya hal seperti itu. Diantaranya yaitu, penyampaian materi yang kurang sesuai, kemampuan atau kompetensi siswa yang kurang baik, strategi atau pendekatan pembelajaran yang kurang sesuai juga, yang menjadikan matematika sebagai mata pelajaran yang menakutkan bagi sebagian siswa. Sehingga mereka sulit untuk memahami dan terkadang malas untuk mempelajarinya. Namun demikian Ruseffendi (1991: 8) mengemukakan bahwa, “Siswa sebagai individu yang potensial tidak dapat berkembang banyak tanpa bantuan guru. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan.”
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru memiliki peran utama sebagai seorang pendidik. Oleh karena itu, guru harus bisa mendidik siswa dan memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan kedisiplinan, prestasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Salah satunya dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving (CPS).
Creative Problem Solving (CPS) merupakan suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan ketrampilan (Pepkin, 2004:1). Dengan model ini diharapkan ketika peserta didik dihadapkan dengan suatu masalah, mereka dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Hal tersebut dapat dilakukan tidak hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, akan tetapi keterampilan memecahkan masalah juga dapat memperluas proses berpikir.
Pendekatan Creative Problem Solving merupakan salah satu metode alternatif yang dapat digunakan. Terutama dalam melatih kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika dan meningkatkan kedisiplinan serta prestasi belajar siswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk menerapkan pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving dalam pembelajaran matematika dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Penulis akan mencoba penelitian di sebuah sekolah yaitu di SMP Triyasa Ujungberung Bandung dengan mengambil materi Bangun Ruang Sisi Lengkung.
Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul: MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas VIII-C SMP Triyasa Ujungberung Bandung).
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.Bagaimana proses pembelajaran matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving?
2.Bagaimana kualitas kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving pada setiap siklus?
3.Bagaimana kualitas kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving pada seluruh siklus?
4.Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran matematika melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1.Untuk menelaah bagaimana proses pembelajaran matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving.
2.Untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving pada setiap siklus.
3.Untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving pada seluruh siklus.
4.Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran matematika melalui pendekatan pembelajaran Creative Problem Solving.
D.Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat, terutama :
1.Siswa
Melalui metode pembelajaran Creative Problem Solving diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan dapat menumbuhkan sikap serta berfikir kritis, sistematis, logis dan kreatif.
2.Guru matematika
Pembelajaran Creative Problem Solving dapat dijadikan sebagai alternatif strategi pembelajaran dalam mengajarkan proses pemecahan masalah matematika.
3.Peneliti
Sebagai upaya untuk mengembangkan proses pembelajaran matematika dan dapat dijadikan ide dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar matematika.
blog.a bagus , makasih yaah kaka sudah membantu :)
assalam, maaf ingin bertanya mengenai CPS. Ada ga contoh instrumen soal matematika yang anda gunakan dalam penerapan pendekatan CPS ini? jika ada, mohon untuk di poskan. Utuk menjadi bahan referensi saja. karna saya bingung dalam pembuatan instrumennya. kebetulan saya juga dalam proses pembuatan skripsi dengan pendekatan CPS.